Rabu, 02 Juni 2010

7. “ARTI DIBALIK PERAYAAN SARASWATI ”

Apa makna serta mengapa merayakan Hari Saraswati ?????



Pāvakā nah sarasvatī vājebhirvājinīvatī yajňam vastu dhiyāvasuh.
(Rgveda: 1.3.10)

Dewi Saraswati (sarasvati) yang menyucikan, (pāvakāh), Engkau penuh kemakmuran (vājinivatī) karena memiliki pengetahuan, kekayaan dan kekuatan (vāj ebhih), pemberi kecerdasan (dhiyāvasuh), sempurnakanlah (vastu) yadnya kehidupan (yajňam) kami (nah).

‘Dewi Saraswati yang menyucikan, engkau penuh dengan kemakmuran karena memiliki pengetahuan kekayaan dan kekuatan, pemberi kecerdasan, sempurnakanlah yadnya kehidupan kami’.
-------------------------------------------------------------------------------------------
artikel disampaikan dalam perayaan Hari Raya Saraswati
di Pesraman Brahmacari,Untal-Untal, Dalung; Sabtu, 1 Agustus 2009
oleh : Dewa Nyoman Suardana


A. Pendahuluan
1. Makna Hari Raya Saraswati dan Peningkatan Kualitas Sosial
1.1 Hakikat Hari Raya Saraswati
Landasan pokok dari Ajeg Bali adalah kesucian. Kesucian adalah merupakan landasan pokok yang telah ditanamkan para leluhur orang Bali sejak dulu. Ajeg juga tidak bisa lepas dari panorama alam Bali, moral orang Bali, umat Hindu, taksu Bali dan kejujuran masyarakat Bali. Kata Bali berarti banten. Banten adalah lambang kesucian karena merupakan symbol Weda sekaligus perwujudan bhakti dan rasa syukur umat Hindu kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa (BRAHMAN). Jika ingin mengajegkan Bali, harus menjaga kesucian Bali. Kesucian tersebut meliputi parahyangan (kesucian Bali), pawongan (manusia Bali) dan palemahan (alam Bali) yang juga disebut Tri Hita Karana. Dikarenakan pola berpikir para leluhur orang Bali kita adalah kesucian maka para leluhur kita membuat banyak Pura. Di Bali juga terdapat banyak hari suci Hindu, itu karena para leluhur kita berharap tiap saat kita ingat tentang kesucian. Salah satu hari suci Hindu adalah Saraswati.
Hari Raya Saraswati adalah hari raya agama Hindu yang jatuh pada setiap 210 hari sekali tepatnya pada hari Saniscara (Sabtu) Umanis Wuku Watugunung sebagai hari pemujaan kepada Sang Hyang Aji Saraswati, manifestasi Tuhan Yang Maha Esa sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan. Manifestasi Hyang Widhi ini dilambangkan dengan seorang dewi membawa rebab, genitri , pustaka suci, teratai dan bersthana diatas angsa. Kata Saraswati itu sendiri terdiri dari 2 kata yaitu saras yang berarti sesuatu yang mengalir atau ucapan dan wati yang berarti sesuatu yang memiliki sifat mengalir. Sesuatu yang bersifat mengalir tak lain adalah air, seperti air di sungai. Oleh karena sebab itu ada sungai yang dianggap suci oleh umat Hindu yakni Sungai Saraswati di India. Selain itu yang memiliki sifat mengalir adalah ilmu pengetahuan dan yang menguasai ilmu pengetahuan ini tak lain adalah Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri yang bermanifestasi sebagai Dewi Saraswati, oleh sebab itu Dewi Saraswati adalah sumber ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan . Dewi Saraswati itu sendiri adalah manifestasi Hyang Widhi Wasa yakni dewa Brahma manifestasinya Tuhan sebagai Pencipta. Dalam bahasa matematika Saraswat termasuk derivat (turunan) kedua dari manifestasinya Tuhan. Tuhan yang Maha Esa menciptakan diri-Nya sebagai Ilmu Pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai dasar kekuatan yang diperlukan dalam proses penciptaan.
Berdasarkan konsepsi di atas, maka ilmu pengetahuan digambarkan sebagai Dewi Saraswati yang berwajah cantik jelita. Makna yang hendak diungkap dalam penggambaran tentang ilmu pengetahuan sebagai Dewi yang sangat cantik adalah bahwa ilmu pengetahan itu sangat menarik. Seperti seorang lelaki pasti akan tertarik dengan seorang wanita cantik, maka demikian pula setiap orang akan tertarik dengan ilmu pengetahuan . Dengan memiliki ilmu pengetahuan seseorang dapat hidup dengan sempurna, untuk ilmu pengetahuan yang dipersonifikasikan sebagai seorang dewi yang cantik digambarkan memiliki berbagai atribut. Adapun segala atribut yang terdapat dalam wujud Dewi Saraswati itu memiliki makna sebagai berikut :
a. Daun Lontar adalah symbol sumber ilmu pengetahuan,
b. Teratai adalah symbol kesucian dari ilmu pengetahuan,
c. Angsa adalah symbol wiweka atau kebijaksanaan yang dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk,
d. Genitri adalah simbol bahwa ilmu pengetahuan tidak pernah habis untuk dipelajari,
e. Rebab adalah symbol bahwa ilmu pengetahuan itu memiliki nilai estetika,
f. Bulu burung merak melambangkan kewibawaan,

1.2 Peningkatan Kualitas Sosial
Pesan-pesan moral yang hendak diusung dalam perayaan hari raya Saraswati adalah bahwa setiap orang mesti tertarik dengan ilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat memecahkan berbagai persoalaan kehidupannya. Dengan ilmu pengetahuan seseorang dapat mencapai kesucian, sebab dalam ilmu pengetahuan terdapat berbagai ilmu termasuk ilmu untuk mencapai kesucian itu sendiri. Dengan ilmu pengetahuan itu juga maka seseorang dapat membedakan mana yang sesungguhnya dan mana yang bukan sesungguhnya, dengan kata lain dengan ilmu pengetahuan manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk. Melalui perayaan hari raya Saraswati terdapat pesan-pesan moral bahwa manusia harus terus menerus mancari ilmu pengetahuan, sebab ilmu pengetahuan itu tanpa batas. Sehingga ilmu pengetahuan tidak pernah akan habis untuk dipelajari, selain itu dengan memiliki ilmu pengetahuan maka seseorang akan timbul nilai estetika dalam dirinya dan juga mampu menilai serta menghargai nilai-nilai estetik atau nilai-nilai keindahan dari sesuatu yang dilihatnya. Dengan kemampuan menilai sesuatu dari sudut keindahan nya, maka manusia memiliki kecenderungan untuk memelihara sesuatu dan tidak mau dan hanya ingin menghancurkan segala sesuatu yang tidak berkenan dalam hatinya. Kemudian bahwa dengan memiliki ilmu pengetahuan, maka otomatis seseorang akan berwibawa. Jadi kewibawaan seseorang itu tidak perlu dicari-cari, miliki saja ilmu pengetahuan sebanyak mungkin, maka kewibawaan pasti diperoleh.
Memperhatikan demikian banyak manfaat dari ilmu pengetahuan itu, maka sudah sepantasnyalah manusia harus berlomba-lomba mecari ilmu pengetahuan. Niscaya dengan ilmu pengetahuan tersebut segala duka nestapa dapat ditanggulangi.

Tidak ada komentar :