Senin, 08 Februari 2010

5. LANJUTAN KONTEMPLASI

Berikutnya pada keputusan rapat 8 Mei 2006, berdasarkan dari hasil polling. STT angkatan ke 7/VII dipercayakan kepada generasi selanjutnya yakni formatur kepengurusan pada saat itu adalah; Dewa Nyoman Suardana (ketua), Dewa Putu Sugiarta (Wakil Ketua I), Dewa Ketut Astawa (Wakil Ketua II), Dewa Made Yudiartana (Pelaksana Umum), Dewa Gede Jiwa (Sekretaris I), Desak Made Widyawati (Sekretaris II), Dewa Ayu Eka Yulianingrum (Bendahara I), Desak Ketut Suartini (Bendahara II). Selanjutnya pada pertengahan kepengurusan di reshuffle karena beberapa anggota telah ada yang menikah. Formatur kepengurusan pun formatnya diubah berdasarkan kesepakatan forum tertanggal…….? diantaranya Para Fungsionaris kepengurusan adalah: Dewa Nyoman Suardana (Ketua STT), Dewa Putu Sugiarta (Wakil Ketua I), Dewa Ketut Astawa (Wakil Ketua II), Dewa Gede Jiwa (Sekretaris), Dewa Ayu Eka Yulianingrum (Bendahara), Dewa Nyoman Sugiarta (Publikasi & Dokumentasi/PUBDOK), Dewa Nyoman Arik Sudiatmika, Spar?. (Wabid Usaha), Desak Nyoman Ariani (Wabid Seremonial), Dewa Made Yudiartana (Koordinator Lapangan/KORLAP), Dewa Ketut Garbajata (Pelatihan dan Pengembangan/LITBANG). Adapun kontribusi STT periode ini adalah:

ALBUM KENANGAN

Dalam kolom ini diisi dengan beberapa album suasana rapat STT terdahulu

SEKELUMIT CERITA

Dalam kolom ini akan diisi berbagai cerita tentang proses perjalanan demi merealisasikan sebuah program dari STT

PEMBENTUKAN AWAL MANAJEMEN ORGANISASI

&

KEGIATAN PENTAS HIBURAN

Menurut input dari sumber yang kami temui menceritakan bahwa awal terbentuknya struktur kepengurusan dan memformat manajemen organisasi dikonsep oleh anggota STT angkatan II. Juga pada masa ini dikatakan dibentuklah pertama kali sistem penggalian dana dalam bentuk koperasi mengingat pada waktu itu Kas STT hanya sebesar Rp.35.000;- Berdasarkan penuturan DEWA NYOMAN SATRIAWAN mengatakan Atas dasar keputusan bersama mulailah disepakati untuk penambahan Kas dilakukan pemungutan wajib pertama kali dinyatakan pungutan wajib organisasi waktu itu sebesar Rp. 1000; dan itu berlangsung pada saat kepengurusan di bawah komando DEWA PUTU ARUM beserta jajarannya.

Kegiatan Pentas Hiburan diadakan pertama kali tahun 1987, STT masih di bawah koordinasi dari angkatan 2/II, dinyatakan karena antusias STT sangat besar untuk mensukseskan dan memeriahkan acara tersebut, diceritakan hingga dalam memeck up atau merias pemain atau penari sampai mengundang perias dari Padang Bai. Adapun hiburan yang ditampilkan berupa: LAWAK, JANGER, TARI-TARIAN, dan tampilan hiburan berupa NYANYIAN AKUSTIK serta KARAOKE.

PENDIRIAN KANTIN

Pendirian KANTIN menurut penuturan dari beberapa informan berawal dari ide spontanitas yang dicetuskan oleh beberapa warga banjar yang kemudian direspon oleh krama banjar yang lainnya. Konseptornya ada diantaranya adalah: DEWA KETUT SUGIARTA, DEWA PUTU YASA, termasuk STT pada saat era kepemimpinan DEWA PUTU SUDARMA. Peran DEWA PUTU SUMARDIKA bersama DEWA PUTU YUDIARTANA, adalah sebagai team yang mengambil barang-barang yang pada nantinya akan dijual di Kantin, diceritakan barang-barang KANTIN diambil oleh mereka yang berlokasi di Denpasar di back up atau disponsori pertama kali oleh DEWA MADE TIRTAWAN. Peranan DEWA PUTU SUARBAWA di Kantin adalah sebagai pengelola Kantin. Hingga sekarang eksistensi KANTIN dapat dilihat oleh kerama banjar. Berikut adalah bentuk kontribusi KANTIN terhadap perkembangan di Pemerajan Candi Manggis: ikut menyumbang dalam pembangunan......Rp......? (data belum lengkap)

PEMBELIAN GONG

Menurut beberapa responden yang kami temui mengisahkan tentang Pembelian GONG sebagai berikut: Ide ini tercetus berawal dari rapat Pengingsir yang kepastiannya tidak diketahui datanya. Dikatakan Team yang bergerak melakukan investigasi sebanyak 2 kali. Team yang pertama bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan ada 3 orang yakni: DEWA PUTU MUDITA, DEWA KETUT SUGIARTA dan DEWA PUTU SUDARMA. Setelah menyampaikan dalam forum banjar hasil hunting barang ke lokasi oleh Tim pertama kepada pihak Krama Banjar dan mendapat persetujuan dari pihak krama banjar. Dilanjutkan dengan melakukan transaksi oleh Team kedua yang bergerak ke lokasi, adapun personel yang berangkat diantaranya ada 4 orang yakni; DEWA NYOMAN ARTANA, DEWA PUTU YASA, DEWA PUTU SUMARDIKA dan DEWA KETUT SUGIARTA. Setelah dilakukan negosiasi dan mendapatkan kesepakatan atau terjadi deal antara mereka maka GONG tersebut pun diboyong ke Pemerajan Candi Manggis dan dapat dilihat eksistensinya hingga sekarang. Perlu diketahui lokasi pengambilan barang/GONG adalah di Desa Tista, Kabupaten Singaraja. Dan harga GONG dikatakan sebesar Rp. 26.000.000;. dari besarnya nominal tersebut STT ikut berpartisipasi sebagai donatur sebesar Rp. 3.000.000;. Tunai atau Cash.

PROGRAM DHARMA WACANA

Ide mengimplementasikan seperangkat elektronik yang berupa TV dan DVD dalam rangka program Dharma Wacana dicetuskan pertama kali oleh DEWA KETUT GARBAJATA yang didiskusikan dengan DEWA PUTU SUMARDIKA. Oleh karena antusias dari DEWA KETUT GARBAJATA untuk merealisasikan ide tersebut, kemudian beliau menawarkan kepada DEWA NYOMAN SUARDANA untuk ikut sebagai pelaksana dalam mengimplementasikannya melalui sistem urunan dana punia yang akan dikenakan kepada kerama banjar Candi Manggis. Akhirnya karena kesepakatan dari kedua pihak akhirnya mereka bergerak selaku konseptor dan juga sebagai pelaksana lapangan atau aktor, diceritakan wargapun menanggapi positif ide ini. Dan dapat kita saksikan ide ini pun terwujud. Data mulai pemungutan dana punia dari tanggal 2 Desember 2005 sampai dengan tanggal 28 April 2006. Berikut total pemungutan dana punia sebesar Rp. 1.960.000, dan harga nominal TV sebesar Rp. 1.500.000 dan DVD tersebut seharga Rp. 395.000. Ditambah dengan 2 keping kaset VCD yang berisi tentang DHARMA WACANA.

Tidak ada komentar :